الأحد، 28 أبريل 2013

BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Bimbingan dan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan potensi dirinya, dan memeahkan masalah-masalah yang dialaminya (Yusuf, 2009: 53).
Pada umur umur tertentu seseorang dapat dengan lebih cepat dan mudah memeroeh kecekatan dalam memperolek ketrampilan ketrampilan tertentu dalam mempelajari pola pola tingkah laku tertentu.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.Tiap fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri. Tugas ini timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam mencapai tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas berikutnya. Sedangkan bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak bahagiaan dan kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas berikutnya. Tentu saja bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan organ biologis yang kelak berkembangan karena pengaruh faktor biologis-psikologis-sosiologis. Kekuatan dari dalam (biologis) dan kekuatan luar (psikologis-sosiologis) menempatkan individu kepada serangkaian tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang berhasil.
1.2  Rumusan Masalah


1.3  Tujuan Penulisan

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pegertian Tugas-Tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen. 1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri anak yang sehat, peredaran waktu tertentu ( kartono ). Pertumbuhan dinyatakan dalam perubahan-perubahan yag terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991 : 156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan perubahan individu beruapa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat diukur. Dapat dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.
Ternyata perkembangan dan pertumbuhan sangatlah berbeda bahwa perkembangan itu sendiri merupakan peribahan individu yang bersifat kualitatif    (tidak dapat diukur) dan berkembang sepanjang hayat sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat kuantitatif (dapat diukur) sampai saat normal tertentu.
Tugas-tugas perkembangan yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan atau di kuasai oleh seseorang dalam masa-masa atau usia tertentu sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat dan kebudayaan tertentu agar dapat hidup bahagia dan mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Perguruan Tinggi (PT)
            MacKreacher (2007:1) mengatakan para ilmuan yang meneliti tentang perkembangan mahasiswa menyebut individu remaja berusia antara 17-24 tahun yang memasuki lembaga perguruan tinggi secara langsung dari SMA, yang notabene berkulia secara penuh tanpa bekerja hingga kelulusannya sebagai mahasiswa biasa.
            Perbedaan kategori mahasiswa menjadi penting, karena setiap kelompok menunjukan perilaku yang akan mempengaruhi cara mereka berpatisipasi dalam aktifitas perkuliahan di dalam kelas, selama proses  pembimbingan atau tutorial dan praktik dilabolatorium ataupun dilapangan setidaknya selama masa-masa awal dari program perkuliahannya.

            Tugas-tugas perkembangan anak usia Perguruan Tinggi (PT):
1)        Memiliki sikap dan perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2)         Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman berperilaku
3)        Menerima keadaan diri dan menggunakannya secara efektif
4)        Mencapai peran sosial sebagai pria/wanita
5)        Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
6)        Memiliki perilaku sosial yang bertanggung jawab
7)        Memiliki keterampilan intelektual
8)        Memiliki kemandirian emosional
9)        Memiliki kemandirian perilaku ekonomis
10)    Memiliki kemampuan memilih dan mempersiapkan pekerjaan
11)    Memiliki sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga
12)    Memiliki kriteria calon pasangan hidup yang sesuai dengan keadaan dirinya
13)    Menemukan kelompok sosial yang bermakna (Dwi Yuwono PS, 1998:98-114).

2.3 Tujuan Tugas-Tugas Perkembangan Perguruaan Tinggi
Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai tiga macam tujuan yang sangat berguna yaitu sebagai berikut :
1.      Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu.
2.      Dapat memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
3.      Menunjukkan kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.

Penyesuaian diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam-macam tingkat ketegangan emosional. Tetapi sebagian besar kesulitan dan ketegangan ini dapat dihilangkan kalau individu sadar akan apa yang akan terjadi kemudian dan secara bertahap mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai keterampilan-keterampilan sosial, diperlukan untuk menghadapi kehidupan sosial remaja yang baru, akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya bila mereka mencapai usia remaja, dan yang baru menginjak dewasa akan lebih mudah melewati masa peralihan ke masa usia pertengahan. Dan tidak terlampau mengalami ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan-kegiatan waktu senggang dengan berkurangnya tanggung jawab sebagai orang tua.

2.4 Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
Masing-masing tugas perkembangan itu membawa implikasi yang berbeda dalam penyelanggaraan pendidikan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan nonakademik berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan peran jenis kelamin.
 Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai berikut :  
1.      Sekolah dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya perkumpulan penggemar olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain.
2.      Apabila ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga, apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar mereka mampu menerima peranannya sebagai wanita.
3.      Siswa yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang perkembangan jasmani itu.
4.      Pemberian bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk memepersiapkan diri memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh semua personil sekolah, terutama perugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konselor sekolah.

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق