BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bimbingan
dan konseling pribadi merupakan proses bantuan untuk memfasilitasi siswa agar
memiliki pemahaman tentang karakteristik dirinya, kemampuan mengembangkan
potensi dirinya, dan memeahkan masalah-masalah yang dialaminya (Yusuf, 2009:
53).
Pada umur umur tertentu seseorang dapat dengan lebih cepat dan mudah
memeroeh kecekatan dalam memperolek ketrampilan ketrampilan tertentu dalam
mempelajari pola pola tingkah laku tertentu.
Dalam keseluruhan proses hidupnya individu akan berusaha melakukan tugas
perkembangan agar dia menemukan kebahagiaan dalam kehidupan bermasyarakat.Tiap
fase pertumbuhan perkembangan memiliki tugas perkembangan sendiri. Tugas ini
timbul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Keberhasilan dalam
mencapai tugas itu dapat membawa kebahagiaan dan berhasil dalam tugas
berikutnya. Sedangkan bila gagal dalam mencapai tugas itu akan membawa ketidak
bahagiaan dan kekecewaan dalam masyarakat serta menemui kesulitan dalam tugas
berikutnya. Tentu saja bentuk utama tugas perkembangan berakar pada pembentukan
organ biologis yang kelak berkembangan karena pengaruh faktor
biologis-psikologis-sosiologis. Kekuatan dari dalam (biologis) dan kekuatan
luar (psikologis-sosiologis) menempatkan individu kepada serangkaian tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang berhasil.
1.2
Rumusan
Masalah
1.3
Tujuan
Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pegertian Tugas-Tugas Perkembangan
Perkembangan merupakan pola perkembangan individu yang berawal pada konsepsi
dan terus berlanjut sepanjang hayat dan bersifat involusi ( Santrok Yussen.
1992). Dengan demikian perkembangan berlangsung dari proses terbentuknya
individu dari proses bertemunya sperma dengan sel telur dan berlangsung sampai
ahir hayat yang bersifaf timbulnya adanya perubahan dalam diri individu.
Pertumbuhan merupakan perubahan secara fiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik, yang berlangsung secara normal pada diri
anak yang sehat, peredaran waktu tertentu ( kartono ). Pertumbuhan dinyatakan
dalam perubahan-perubahan yag terjadi pada bagian, tetapi pertumbuhan itu
sendiri adalah suatu sifat umum dari suatu organisme (Whitherington, 1991 :
156). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan merupakan
perubahan individu beruapa fisik yang bersifat kuantitatif tentunya yang dapat
diukur. Dapat dicontohkan misalnya pertumbuhan berat badan, bertambahnya
tinggi, dan bertambahnya panjang pada rambut.
Ternyata perkembangan dan pertumbuhan sangatlah berbeda bahwa perkembangan
itu sendiri merupakan peribahan individu yang bersifat kualitatif (tidak dapat diukur) dan berkembang
sepanjang hayat sedangkan pertumbuhan merupakan perubahan yang bersifat
kuantitatif (dapat diukur) sampai saat normal tertentu.
Tugas-tugas
perkembangan yaitu tugas-tugas yang harus dilakukan atau di kuasai oleh
seseorang dalam masa-masa atau usia tertentu sesuai dengan norma-norma dalam
masyarakat dan kebudayaan tertentu agar dapat hidup bahagia dan mampu
menyelesaikan tugas-tugas perkembangan berikutnya.
2.2
Tugas-Tugas Perkembangan Perguruan Tinggi (PT)
MacKreacher
(2007:1) mengatakan para ilmuan yang meneliti tentang perkembangan mahasiswa
menyebut individu remaja berusia antara 17-24 tahun yang memasuki lembaga
perguruan tinggi secara langsung dari SMA, yang notabene berkulia secara penuh
tanpa bekerja hingga kelulusannya sebagai mahasiswa biasa.
Perbedaan
kategori mahasiswa menjadi penting, karena setiap kelompok menunjukan perilaku
yang akan mempengaruhi cara mereka berpatisipasi dalam aktifitas perkuliahan di
dalam kelas, selama proses pembimbingan
atau tutorial dan praktik dilabolatorium ataupun dilapangan setidaknya selama
masa-masa awal dari program perkuliahannya.
Tugas-tugas perkembangan anak usia Perguruan Tinggi (PT):
1)
Memiliki sikap dan
perilaku beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2)
Memperoleh perangkat nilai sebagai pedoman
berperilaku
3)
Menerima keadaan diri
dan menggunakannya secara efektif
4)
Mencapai peran sosial
sebagai pria/wanita
5)
Mencapai hubungan baru
yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita
6)
Memiliki perilaku
sosial yang bertanggung jawab
7)
Memiliki keterampilan
intelektual
8)
Memiliki kemandirian
emosional
9)
Memiliki kemandirian
perilaku ekonomis
10) Memiliki
kemampuan memilih dan mempersiapkan pekerjaan
11) Memiliki
sikap positif terhadap pernikahan dan hidup berkeluarga
12) Memiliki
kriteria calon pasangan hidup yang sesuai dengan keadaan dirinya
13) Menemukan
kelompok sosial yang bermakna (Dwi Yuwono PS, 1998:98-114).
2.3 Tujuan Tugas-Tugas
Perkembangan Perguruaan
Tinggi
Tugas-tugas dalam perkembangan mempunyai
tiga macam tujuan yang sangat berguna yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai
petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari
mereka pada usia-usia tertentu.
2. Dapat
memberi motivasi kepada setiap individu untuk melakukan apa yang diharapkan
dari mereka oleh kelompok sosial pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
3. Menunjukkan
kepada setiap individu tentang apa yang akan mereka hadapi dan tindakan apa
yang diharapkan dari mereka kalau sampai pada tingkat perkembangan berikutnya.
Penyesuaian
diri kepada situasi baru selalu sulit dan selalu disertai dengan bermacam-macam
tingkat ketegangan emosional. Tetapi sebagian besar kesulitan dan ketegangan
ini dapat dihilangkan kalau individu sadar akan apa yang akan terjadi kemudian
dan secara bertahap mempersiapkan diri. Anak-anak yang menguasai
keterampilan-keterampilan sosial, diperlukan untuk menghadapi kehidupan sosial
remaja yang baru, akan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lawan jenisnya bila
mereka mencapai usia remaja, dan yang baru menginjak dewasa akan lebih mudah
melewati masa peralihan ke masa usia pertengahan. Dan tidak terlampau mengalami
ketegangan kalau mereka secara bertahap menciptakan kegiatan-kegiatan waktu
senggang dengan berkurangnya tanggung jawab sebagai orang tua.
2.4
Implikasi Tugas-tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan
Masing-masing
tugas perkembangan itu membawa implikasi yang berbeda dalam penyelanggaraan
pendidikan, yaitu dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan
kegiatan-kegiatan nonakademik berkenaan dengan penyesuaian peran sosial, pemahaman
terhadap kondisi fisik dan psikologis, serta pemahaman dan penghayatan peran
jenis kelamin.
Tugas-tugas perkembangan remaja harus dapat
diselesaikan dengan baik, karena akan membawa implikasi penting bagi
penyelenggaraan pendidikan dalam rangka membantu remaja tersebut, yaitu sebagai
berikut :
1. Sekolah
dan perguruan tinggi perlu memberikan kesempatan melaksanakan kegiatan-kegiatan
nonakademik melalui berbagai perkumpulan, misalnya perkumpulan penggemar
olahraga sejenis, kesenian, dan lain-lain.
2. Apabila
ada remaja putra atau putri bertingkah laku tidak sesuai dengan jenis
kelaminnya, mereka perlu dibantu melalui bimbingan dan konseling. Demikian juga,
apabila seorang wanita lebih mementingkan studi dan kariernya daripada menaruh
perhatiannya menjadi seorang ibu, hendaknya sekolah turut membantunya agar
mereka mampu menerima peranannya sebagai wanita.
3. Siswa
yang lambat perkembangan jasmaninya diberi kesempatan berlomba dalam kegiatan
kelompoknya sendiri. Perlu diberikan penjelasan melalui bidang studi biologi
dan ilmu kesehatan bahwa pada diri remaja sedang terjadi perubahan jasmani yang
bervariasi. Kepada siswa juga diberikan kesempatan untuk bertanya jawab tentang
perkembangan jasmani itu.
4. Pemberian
bantuan kepada siswa untuk memilih lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat
dan keinginannya, sesuai dengan sistem kemasyarakatan yang dianutnya, dan
membantu siswa mendapatkan pendidikan yang bermanfaat untuk memepersiapkan diri
memasuki pekerjaan. Semua ini hendaknya dilakukan oleh semua personil sekolah,
terutama perugas bimbingan dan konseling, yaitu guru pembimbing atau konselor
sekolah.
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق